√ Apa Itu Aanstamping : Bagaimana Cara Pemasangannya

Qilat.id – √ Apa Itu Aanstamping : Bagaimana Cara Pemasangannya, pondasi bangunan umumnya terdiri dari beberapa bagian atau lapisan, termasuk pondasi batu kali.

Biasanya, bagian-bagian tersebut dimulai dengan lapisan pasir urug, kemudian dilakukan pengepressan sebagai bagian badan pondasi batu belah.

Bagi orang yang tidak familiar dengan dunia konstruksi bangunan, mungkin akan asing dengan istilah “aanstamping”.

Konstruksi ini juga dikenal dengan sebutan “aanstampang” atau susunan batu kosong yang berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah di sekitar pondasi.

Fungsi penting struktur aanstampang perlu diperhatikan ketika membangun hunian, terutama pada bangunan yang menggunakan pondasi turap batu kali.

Namun, banyak orang yang belum memahami kegunaannya dan bagaimana cara menghitung kebutuhannya.

Kali ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai aanstamping, termasuk pengertian, fungsi, ukuran, dan cara perhitungannya. Tanpa perlu menunggu lama, silakan perhatikan penjelasan mengenai aanstamping di bawah ini dengan seksama.

Apa Itu Aanstamping

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aanstamping merupakan bagian penting dalam pondasi sebuah bangunan.

Konstruksi ini terdiri dari susunan batu di atas lapisan pasir urug dengan tinggi sekitar 20 hingga 25 cm, dan panjangnya mengikuti pondasi.

Dalam dunia konstruksi bangunan, aanstampang seringkali disebut sebagai batu kosong. Pemasangan batu kosong ini dapat digantikan dengan beton cor, tergantung pada kebutuhan.

Namun, pada rumah tinggal pribadi, struktur ini jarang digunakan karena dapat menambah biaya pondasi.

Fungsi Aanstamping

Aanstamping memiliki fungsi untuk menyerap beban dan menyebar ke bawah, sehingga pondasi mampu menahan beban yang lebih besar.

Selain itu, konstruksi ini juga berfungsi sebagai rol untuk menghindari kekakuan yang disebabkan oleh reaksi gempa.

Penerapan batu kosong pada pondasi bertujuan untuk meningkatkan kekuatannya, sehingga konstruksi di atasnya lebih kokoh.

Karena itu, pada pembangunan rumah tinggal sebaiknya dilengkapi dengan aanstampang agar hunian tahan lama dan tidak mudah roboh.

Ukuran Aanstamping

Setelah memahami apa itu aanstamping dan fungsinya, penting juga untuk mengetahui ukuran standarnya.

Umumnya, susunan batu kosong pada pondasi memiliki tinggi antara 20 hingga 25 cm, dengan lebar atau ketebalan sekitar 10 cm di sisi kiri dan kanan pondasi.

Panjang susunan batu kosong dapat disesuaikan dengan panjang pondasi batuan kali atau belah.

Pada celah aanstampang, bisa diisi dengan pasir urug secukupnya, lalu disiram air hingga penuh dan ditumbuk hingga padat merata.

Cara Menghitung Volume Kebutuhan

Cara menghitung volume aanstamping hampir sama seperti menghitung kebutuhan pasir pada bagian bawah pondasi. Rumusnya adalah lebar bawah galian kali tinggi aanstamping kali panjang keseluruhan pondasi. Sebagai contoh, jika ingin membuat pondasi dengan volume seperti berikut:

•  Lebar bawah galian : 1 m
•  Tinggi aanstamping : 0,2 m
•  Panjang pondasi : 29 m

Total volume aanstamping dapat dihitung dengan rumus 1 meter (lebar) kali 0,2 meter (tinggi) kali 29 meter (panjang) = 5,8 meter kubik.

Dengan demikian, untuk pondasi batu kali dengan panjang 29 meter membutuhkan susunan batu kosong sekitar 5,8 meter kubik.

Bagian-bagian Penyusunnya Aanstamping

Berikut merupakan bagian-bagian dari pondasi batu kali:

Lapisan Pasir Dasar

Ini adalah lapisan pasir dengan ketebalan 5-10 cm yang dipadatkan. Lapisan ini berfungsi sebagai saluran drainase untuk mengeringkan air tanah di sekitar pondasi. Bagian ini juga dibuat agar pori-pori di permukaan tanah dan bidang di bawah pondasi tertutup dengan rapat.

Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)

Di atas lapisan pasir dasar, terdapat susunan batu kosong (aanstamping) yang terbuat dari batu kali berdiameter sekitar 10-15 cm. Batu-batu ini disusun secara tegak dan rapat tanpa penambahan adukan, hanya menggunakan batu kosong saja.

Sela-sela susunan batu diisi dengan pasir yang disiram air, kemudian dipadatkan/ditumbuk hingga tidak ada rongga kosong terbentuk. Dengan demikian, susunan batu menjadi kokoh dan kuat secara bersama-sama.

Bagian pasangan batu kosong memiliki lebar sekitar 10 cm lebih lebar dari sisi kanan dan kiri badan pondasi. Fungsi tambahan dari susunan batu ini adalah sebagai lantai kerja dan drainase untuk mengeringkan air tanah di sekitar pondasi.

Namun, jika lapisan tanah yang digunakan untuk pondasi sudah mengandung pasir atau cukup kering, maka bagian aanstamping ini tidak perlu dibuat. Anda hanya perlu memberi lapisan pasir dasar yang sudah dipadatkan setebal 10 cm.

Badan Pondasi

Badan pondasi dibuat dari pasangan batu kali yang dicampur dengan bahan perekat. Komposisi bahan penyusunnya adalah 1 kapur: 1 semen: 2 pasir atau 1 semen: 3 pasir. Sedangkan bahan perekat atau plesteran trasraam (kedap air) yang digunakan pada pondasi dinding luar bangunan dari ketinggian 10 cm di bawah halaman hingga ke atasnya terdiri dari campuran 1 semen: 2 pasir.

Dalam menyusun batu kali pada pondasi, tidak boleh terdapat celah segaris pada baris vertikal maupun horizontal.

Untuk mempermudah pemasangan, susunan batu kali pada tepi harus dibuat lebih tinggi daripada susunan di bagian tengah. Trik ini juga mencegah tumpahnya campuran berapen yang melimpah ke luar badan pondasi.

Sloof Beton

Sloof beton berbentuk balok beton bertulang yang terbuat dari campuran 1 semen: 2 pasir: 3 kerikil. Sloof beton ini dibuat tepat di atas pondasi dengan lebar sesuai tebal dinding di atasnya dan tinggi sekitar 20-30 cm.

Fungsinya adalah untuk menyalurkan beban dari dinding di atasnya agar tersebar merata ke sepanjang pondasi. Balok-balok tersebut selalu diletakkan secara tegak lurus agar daya pikul beban menjadi lebih besar.

Tembok dengan Perekat Traasram

Bagian tembok yang menggunakan perekat traasram biasanya memiliki ketinggian sekitar 20 cm diukur dari titik tepat di atas permukaan lantai. Fungsinya adalah untuk mencegah air dari tanah naik ke tembok melalui kapilaritas.

Jika tembok terkena rembesan air, strukturnya bisa menjadi lemah dan mudah rusak. Untuk ruangan yang lembab seperti kamar mandi dan dapur, dinding traasram dibuat lebih tinggi hingga mencapai 150 cm.

Lapisan Pasir di Bawah Lantai

Pondasi batu kali memiliki lapisan pasir di bawah permukaan lantai dengan ketebalan sekitar 15-20 cm. Lapisan pasir ini dibuat dari urugan pasir yang dipadatkan dan harus memiliki permukaan yang rata untuk memudahkan pembangunan pondasi di atasnya.

Fungsinya adalah untuk mencegah pecahnya ubin lantai akibat peristiwa penyusutan tanah di bawahnya.

Beton Tumbuk

Meskipun jarang terlihat pada gambar konstruksi yang lebih lama, beton tumbuk adalah bagian yang sangat penting. Fungsinya adalah untuk menjaga agar lapisan lantai tidak mudah pecah.

Bahkan jika level lantai tersebut menurun, beton tumbuk akan memastikan proses penurunannya merata sehingga tidak menyebabkan lantai pecah. Beton tumbuk ini biasanya dibuat dengan ketebalan sekitar 3-5 cm dan menggunakan campuran 1 semen: 3 pasir: 5-6 kerikil.

Tanah Urug

Tanah urug berfungsi untuk mengisi sisa-sisa lubang pondasi yang belum terisi oleh pasangan pondasi. Sebelum dilakukan pengisian, sebaiknya dinding badan pondasi diberap atau dilapisi menggunakan bahan perekat.

Tujuannya adalah agar pengisian dapat dilakukan secara merata dan mampu menutup celah di antara pasangan batu kali yang mungkin masih ada. Jika celah-celah tersebut tidak ditutup, maka dapat menjadi jalur masuk bagi binatang atau akar tanaman yang dapat merusak pondasi.

Cara Pemasangan Aanstamping

Selain mengetahui cara menghitung volume kebutuhan aanstamping, Anda juga harus memahami cara pemasangannya dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Meskipun terlihat sederhana, proses pemasangan batu kosong memiliki tahap-tahap tertentu, antara lain sebagai berikut.

1. Peletakkan Pasir Urug

Langkah pertama dalam pemasangan aanstamping adalah meletakkan pasir urug di atas galian tanah pondasi dengan ketebalan antara 5-10 cm.

2. Susun Batu Belah

Langkah selanjutnya dalam pemasangan aanstamping adalah menata batu-batu belah dengan ukuran 15 cm atau 20 cm di atas pasir urug yang telah disiapkan sebelumnya. Batu-batu tersebut sebaiknya disusun dengan tinggi sekitar 20 cm hingga 25 cm tanpa menggunakan campuran adukan semen dan pasir.

3. Isi Rongga Batu

Setelah batu-batu belah diletakkan di atas pasir urug, selanjutnya isilah celah antara batu-batu tersebut dengan pasir. Pastikan tidak ada rongga kosong antara batu-batu tersebut agar susunan batuan menjadi lebih kokoh dan stabil. Terakhir, siramlah aanstampang menggunakan air secukupnya agar pasir menjadi padat merata.

Kelebihan dan Kekurangan Aanstamping

Kelebihan:

• Mampu menambah kekuatan pondasi bangunan sehingga lebih kokoh dan tahan lama.
• Dapat menyerap beban secara merata dan mencegah tumpukan beban pada satu titik saja.
• Berfungsi sebagai rol yang dapat menghindari kekakuan akibat reaksi gempa.
• Memiliki kemampuan drainase yang baik untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi.

Kekurangan:

• Pemasangan aanstamping memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan pondasi tanpa aanstamping.
• Jika pemasangan tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan struktur pondasi tidak merata dan mudah rusak.
• Proses pemasangan memerlukan waktu yang lebih lama dan tenaga yang lebih besar.

Penutup

Dalam kesimpulannya, aanstamping merupakan suatu proses yang sangat penting dalam konstruksi bangunan, namun harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan standar yang berlaku. Dengan demikian, proses aanstamping dapat dilaksanakan dengan aman, efektif, dan memberikan hasil yang optimal bagi keberlangsungan konstruksi bangunan.

Itulah pembahasan dari qilat.id tentang Apa Itu Aanstamping : Bagaimana Cara Pemasangannya semoga informasi diatas bermanfaat ya.