Berat Jenis Beton Bertulang : Informasi Terlengkap
Qilat.id – Berat Jenis Beton Bertulang : Informasi Terlengkap. Beton bertulang adalah salah satu bahan konstruksi yang paling umum digunakan di dunia. Beton bertulang terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil, dan baja tulangan yang diletakkan di dalamnya.
Salah satu faktor penting dalam perhitungan beton bertulang adalah berat jenisnya. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian berat jenis beton bertulang, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara menghitungnya.
Pengertian Berat Jenis Beton Bertulang
Berat jenis beton bertulang adalah ukuran berapa banyak massa yang terdapat dalam setiap unit volume beton. Satuan untuk berat jenis biasanya dalam kilogram per meter kubik (kg/m³). Berat jenis beton bertulang dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton, seperti semen, pasir, kerikil, dan baja tulangan.
Apa Fungsi mengetahui berat jenis beton bertulang ?
Berat jenis material konstruksi, termasuk beton bertulang, dihitung dengan membandingkan massa dan volume. Informasi mengenai berat jenis ini sangat penting dalam perhitungan volume material yang digunakan. Sebagai contoh, perhitungan volume beton bertulang diperlukan dalam pembangunan pondasi dan struktur bangunan.
Sebagai seorang insinyur sipil, informasi tentang berat jenis material akan sangat berguna dalam perencanaan struktur bangunan, seperti menghitung berat beban ultimate bangunan dan saat pelaksanaan konstruksi.
Selain itu, informasi mengenai berat jenis material juga sangat penting saat truk pengangkut melewati jembatan timbang saat membawa bahan konstruksi dari basecamp.
Daftar Massa Jenis Beton Berdasarkan Kualitasnya
Beton memiliki berbagai macam massa jenis yang berbeda-beda tergantung pada kualitas dan campuran bahan materialnya. Klopmart telah menyiapkan daftar massa jenis beton berdasarkan kualitasnya sebagai berikut:
Kualitas Standar
- Tipe M5 dengan ratio 1 : 5 : 10 (semen : pasir : agregat), memiliki massa jenis sebesar 725 psi.
- Tipe M7.5 dengan ratio 1 : 4 : 8, memiliki massa jenis sebesar 1087 psi atau 2507.338 kg/m3.
- Tipe M10 dengan ratio 1 : 3 : 6, memiliki massa jenis sebesar 1450 psi.
- Tipe M15 dengan ratio 1 : 2 : 4, memiliki massa jenis sebesar 2175 psi.
- Tipe M20 dengan ratio 1 : 1.5 : 3, memiliki massa jenis sebesar 2900 psi.
Kualitas Menengah
- Tipe M25 dengan ratio 1 : 1 : 2, memiliki massa jenis sebesar 3625 psi.
- Tipe M30.5 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 4350 psi.
- Tipe M35 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 5075 psi.
- Tipe M40 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 5800 psi.
- Tipe M45 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 6525 psi.
Kualitas Tinggi
- Tipe M50 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 7250 psi.
- Tipe M55 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 7975 psi.
- Tipe M60 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 8700 psi.
- Tipe M65 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 9425 psi.
- Tipe M70 dengan ratio bebas, memiliki massa jenis sebesar 10150 psi.
Dengan mengetahui daftar massa jenis beton sesuai dengan kualitasnya, dapat membantu dalam memilih beton yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi pada pembangunan konstruksi bangunan.
Cara Menghitung Berat Jenis Material
Untuk menghitung berat jenis material, perlu diketahui massa dan volumenya. Rumus perhitungan berat jenis adalah:
- Berat jenis (ρ) = massa (m) / volume (v)
- Perlu dicatat bahwa satuan untuk berat jenis adalah kg/m3, satuan untuk massa adalah kg, dan satuan untuk volume adalah m3.
- Tabel Berat jenis Beton Bertulang
Selain melakukan perhitungan manual, kami telah menyediakan tabel yang berisi daftar lengkap berat jenis setiap material yang umumnya digunakan dalam pembangunan struktur bangunan.
Nama material | Berat jenis |
---|---|
Beton | 2200 kg/m3 |
Beton bertulang | 2400 kg/m3 |
Besi tuang | 7250 kg/m3 |
Besi cor | 6800 – 7800 kg/m3 |
Besi tempa | 7750 kg/m3 |
Seng | 7135 kg/m3 |
Baja | 7850 kg/m3 |
Tembaga | 8930 kg/m3 |
Aluminium | 2712 kg/m3 |
Gypsum padat | 2787 kg/m3 |
Granit padat | 2691 kg/m3 |
Granit rusak | 1650 kg/m3 |
Pasangan bata merah | 1700 kg/m3 |
Pasir | 1400 kg/m3 |
Batu alam | 2600 kg/m3 |
Batu karang | 700 kg/m3 |
Kerikil, koral, split | 1800 kg/m3 |
Batu pecah | 1450 kg/m3 |
Batu belah, batu bulat, batu gunung | 1500 kg/m3 |
Pasangan batu belah, bulat, gunung | 2200 kg/m3 |
Pasangan batu cetak | 2200 kg/m3 |
Batu hancur | 1602 kg/m3 |
Tanah, lempung (basah) | 2000 kg/m3 |
Tanah, lempung (kering atau lembab) | 1700 kg/m3 |
Pasangan batu karang | 1450 kg/m3 |
Perak | 10490 kg/m3 |
Emas | 19320 kg/m3 |
Stainless steel | 7480 – 8000 kg/m3 |
Marmer rusak | 1570 kg/m3 |
Marmer padat | 2563 kg/m3 |
Serbuk gergaji | 210 kg/m3 |
Kayu kelas I | 1000 kg/m3 |
Air | 1000 kg/m3 |
Kertas standar | 1201 kg/m3 |
Kardus | 689 kg/m3 |
Bagaimana Cara Memilih Bahan Material Bangunan Berkualitas?
Setelah mengetahui cara menghitung berat jenis bahan material untuk membangun rumah, penting juga untuk memilih bahan material bangunan yang berkualitas agar rumah yang dibangun menjadi lebih kuat dan tahan lama. Berikut beberapa tips dalam memilih bahan material bangunan yang berkualitas untuk pembuatan beton:
- Semen
Pilihlah merek semen yang sudah memiliki logo SNI (Standar Nasional Indonesia) dan bungkus yang tertutup rapat untuk menjaga kualitasnya. - Besi
Pilihlah besi yang kuat dan kokoh untuk menopang bangunan dengan baik. Besi dengan ukuran yang lebih kecil tidak menjadi penentu kualitasnya. - Baja Ringan
Baja ringan memiliki kekuatan dan sifat ringan sehingga sangat berguna dalam membangun rumah atau furniture yang tahan lama. Pastikan baja ringan yang dipilih telah memenuhi standar SNI agar lebih awet dan tahan rayap. - Pasir
Pilihlah pasir yang tidak mengandung lumpur atau tidak mudah menggumpal untuk memastikan kualitasnya. - Dengan memilih bahan material bangunan yang berkualitas, rumah yang dibangun dapat lebih kuat, tahan lama, dan lebih aman untuk dihuni.
Penutup
Dalam kesimpulannya, berat jenis beton bertulang merupakan faktor penting dalam perhitungan dan pembuatan struktur bangunan. Berat jenis beton bertulang dapat dihitung dengan membandingkan massa dan volume beton, dan dipengaruhi oleh komposisi campuran beton, kandungan air, serta ukuran baja tulangan yang digunakan.
Selain itu, informasi mengenai berat jenis material konstruksi sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bangunan. Dalam menghitung berat jenis material, perlu diketahui massa dan volume material, serta dapat menggunakan rumus perhitungan yang sudah disebutkan sebelumnya.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang berat jenis beton bertulang sangat diperlukan dalam membangun struktur bangunan yang kokoh dan aman. Semoga artikel qilat.id bermanfaat!