Pengertian Multiplexer (Multiplekser), Cara Kerja dan Fungsinya
Qilat.id – Pengertian Multiplexer (Multiplekser), Cara Kerja dan Fungsinya. Ikuti panduan komprehensif ini untuk memahami pengertian Multiplexer (Multiplekser), cara kerja, dan fungsinya dalam sistem telekomunikasi dan elektronik.
Apa itu Multiplexer atau Multiplekser, dan bagaimana cara kerja serta fungsinya? Artikel ini akan membahas topik tersebut secara mendalam dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum tentang Multiplexer (Multiplekser), cara kerja, dan fungsinya.
Multiplexer (Multiplekser) adalah perangkat yang digunakan untuk menggabungkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output.
Dalam dunia telekomunikasi dan elektronik, Multiplexer memungkinkan pengiriman beberapa sinyal melalui satu saluran komunikasi, sehingga menghemat bandwidth dan biaya.
Multiplexer bekerja dengan menggunakan sejumlah saklar elektronik yang mengatur sinyal-sinyal input dan menggabungkannya menjadi satu sinyal output.
Pengertian Multiplexer (Multiplekser)
Multiplexer atau Multiplekser adalah sebuah rangkaian logika kombinasional yang dirancang untuk mengalihkan salah satu dari beberapa jalur masukan (input) ke satu jalur keluaran (output).
Prinsip kerja Multiplexer adalah dengan memilih jalur input yang akan terhubung ke output. Multiplexer biasanya terdiri dari gerbang logika dengan kecepatan tinggi, yang dapat digunakan untuk memindahkan data digital atau biner.
Selain itu, ada juga tipe Multiplexer yang menggunakan transistor, MOSFET, atau relay untuk mengalihkan satu input ke output.
Perangkat elektronik yang mengandung rangkaian Multiplexer ini biasanya disebut IC Multiplexer. Contoh IC Multiplexer adalah seri 7400 (74157, 74158, 74153, dan lain-lain). Selain itu, Multiplexer juga dikenal sebagai Perangkat Pemilih Data atau Data Selector.
Meskipun Multiplexer terbuat dari semikonduktor, perangkat ini beroperasi seperti sakelar rotary yang terhubung secara seri dengan sakelar SPST.
Prinsip kerja Multiplexer adalah dengan memilih satu jalur input dari beberapa pilihan input yang tersedia, kemudian mengalihkannya ke jalur output.
Simbol Multiplexer
Setelah memahami Pengertian Multiplexer (Multiplekser), berikutnya kalian bisa lihat simbol dari multiplexer :
Fungsi Multiplexer
Fungsi utama dari multiplexer adalah untuk menyeleksi data yang masuk melalui input, dan mengirimkannya ke satu jalur output. Karena keunggulannya, teknologi Mux sering digunakan untuk berbagai keperluan.
Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan Multiplexer yang umum digunakan:
1. Sistem Komunikasi
Multiplexer digunakan dalam sistem komunikasi untuk memudahkan transmisi data, baik itu berupa audio maupun video.
Dengan teknologi Mux, proses transmisi data dapat dilakukan lebih cepat dan sistem komunikasi menjadi lebih efektif. Contoh penggunaan Multiplexer pada sistem komunikasi meliputi sistem transmisi, relay, stasiun tributary, dan lain-lain.
2. Jaringan Telepon
Multiplexer juga dapat diterapkan pada jaringan telepon. Dengan Multiplexer, sinyal dari berbagai perangkat dapat diintegrasikan dan dikirimkan melalui satu jalur ke perangkat yang dituju.
3. Transmisi Sistem Komputer Satelit
Multiplexer juga dapat digunakan dalam transmisi sistem komputer satelit melalui GPS. Dalam hal ini, data dari satelit di luar angkasa ditransmisikan dan disesuaikan dengan sistem di bumi.
4. Hard Drive Komputer
Multiplexer juga berfungsi sebagai hard drive komputer. Dalam hal ini, Multiplexer digunakan untuk mengurangi komponen lain yang terhubung dengan jalur hard drive, sehingga meminimalkan kesalahan dan meningkatkan efisiensi penyimpanan pada perangkat tersebut.
Cara Kerja Multiplexer (Multiplekser)
Sudah memahami Pengertian Multiplexer (Multiplekser)? selanjutnya untuk memahami cara kerja Multiplexer, kita dapat mengambil contoh sakelar rotari atau sakelar single-pole multi-position seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.
Sakelar rotari tersebut memiliki 4 input, yaitu D0, D1, D2, dan D3, tetapi hanya memiliki 1 output. Kenop pengendali pada sakelar berfungsi untuk memilih salah satu input dari 4 input tersebut dan menghubungkannya ke jalur output.
Dengan demikian, pengguna dapat memilih satu sinyal yang dibutuhkan saja. Ini adalah contoh Multiplexer secara mekanis.
Namun, dalam rangkaian elektronik yang memerlukan perpindahan data berkecepatan tinggi, kita harus dapat memilih input yang dibutuhkan dengan sangat cepat menggunakan rangkaian digital.
Sinyal pengendali (S1 dan S0) digunakan untuk memilih salah satu input dari beberapa input yang tersedia berdasarkan sinyal yang diberikan kepadanya.
Oleh karena itu, terdapat tiga syarat minimum yang paling dasar yang harus ada pada sebuah Multiplexer, yaitu terminal input, terminal output, dan terminal sinyal pengendali.
1. Terminal Input
Terminal Input atau jalur Input adalah jalur sinyal yang tersedia yang harus dipilih (biasanya lebih dari satu Input). Sinyal-sinyal ini dapat berupa sinyal digital atau sinyal analog.
2. Terminal Output
Perlu diingat bahwa sebuah Multiplexer hanya memiliki satu jalur output. Sinyal input yang dipilih akan dihubungkan ke jalur output.
3. Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih
Terminal Pengendali digunakan untuk memilih sinyal jalur input. Jumlah jalur pengendali pada Multiplexer tergantung pada jumlah jalur input yang dimiliki.
Misalnya, jika multiplexer memiliki 4 input, maka akan memiliki 2 terminal sinyal pengendali, sedangkan jika multiplexer hanya memiliki 2 input, maka hanya memiliki 1 terminal sinyal pengendali.
Untuk memahaminya lebih jelas, kita bisa melihat contoh multiplexer 2-input yang ditunjukkan di bawah ini. Multiplexer 2 Input ini memiliki satu sinyal kontrol yang digunakan untuk memilih salah satu dari dua jalur input yang tersedia.
Tabel kebenaran di bawah ini menggambarkan status pin kontrol (A) untuk memilih pin input yang diperlukan.
a. Multiplexer 2 Input
Multiplexer 2 Input dibangun dari gerbang NAND standar untuk mengendalikan input (I0 atau I1) mana yang akan diteruskan ke output pada Q.
Dari tabel kebenaran di atas, dapat dilihat bahwa saat memilih Input, jika Terminal Pengendali A berada pada kondisi logika 0 (rendah), Input I1 akan meneruskan datanya melalui rangkaian multiplexer gerbang NAND ke output, sedangkan input I0 diblokir.
Namun ketika Pengendali data A berada pada kondisi logika 1 (tinggi), Input I0 akan meneruskan datanya ke Output Q, sedangkan input I1 diblokir.
Dengan menerapkan logika “0” atau logika “1” pada terminal Pengendali A, kita dapat memilih input yang sesuai dengan kebutuhan, seperti sakelar SPDT.
Karena hanya ada satu jalur pengendali (terminal A), kita hanya dapat memilih salah satu dari 2 input yang tersedia, dan dalam contoh sederhana ini, multiplexer 2-input menghubungkan salah satu dari dua sumber 1-bit ke output yang sama, sehingga menghasilkan 2 Input ke 1 Output pada multiplexer.
Ekspresi Boolean pada 2 Input Multiplekser ini adalah sebagai berikut.
Q = A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1 + A.I0.I1
Ekspresi Boolean diatas dapat kita sederhanakan menjadi persamaan berikut ini :
Q = A.I1 + A.I0
b. Contoh perhitungan
Berikut ini adalah contoh perhitungan input I0 dan I1 serta sinyal pengendali A untuk mendapatkan output Q. Hasilnya akan sama dengan hasil yang terdapat pada tabel kebenaran di atas.
Diketahui:
A = 1
I1 = 1
I0 = 0
Penyelesaian:
Q = A.I1 + A.I0
Q = 1 x 1 + 1 x 0
Q = 1 + 0
Q = 1
Hasilnya sama dengan tabel kebenaran di atas.
Penutup
Dalam kesimpulan, Multiplexer atau Multiplekser merupakan sebuah komponen penting dalam sistem komunikasi dan elektronika yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa sinyal input menjadi satu sinyal output.
Dengan memahami pengertian, cara kerja, dan fungsinya, kita dapat mengapresiasi pentingnya teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam meningkatkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya peralatan.
Sebagai bagian integral dari sistem telekomunikasi, komputasi, dan berbagai aplikasi lainnya, Multiplexer akan terus menjadi elemen kunci dalam kemajuan teknologi di masa depan.
Itu saja yang bisa qilat.id bahas dan uraiakan mengenai Pengertian Multiplexer (Multiplekser). Semoga bermanfaat