Model Atap Rumah Minimalis 3 Trap : Cocok untuk Hunian

Qilat.id – Model Atap Rumah Minimalis 3 Trap : Cocok untuk Hunian, model atap rumah minimalis kini semakin diminati untuk rumah-rumah modern. Hal ini disebabkan karena desain atap minimalis yang lebih simpel namun tetap memberikan tampilan elegan, dibandingkan dengan model atap tradisional.

Biasanya, bentuk atap rumah minimalis cenderung datar atau miring dengan kemiringan yang tidak terlalu curam.

Selain itu, bahan yang umum digunakan pada atap minimalis adalah genteng beton, genteng metal, atau atap zincalume, yang memiliki sifat ringan namun kuat.

Sebelum memilih model atap rumah minimalis, penting untuk mempertimbangkan gaya arsitektur rumah yang diinginkan.

Selain itu, faktor-faktor seperti iklim, cuaca, dan lingkungan sekitar juga perlu diperhatikan agar pilihan model atap minimalis yang tepat dapat dipilih.

Atap rumah minimalis dapat memberikan kesan elegan dan modern pada tampilan rumah, meskipun desainnya yang simpel. Jadi, jika sedang merenovasi atau membangun rumah, pertimbangkanlah untuk menggunakan model atap minimalis agar tampilan rumah menjadi lebih menarik dan modern.

Apa Itu Atap Rumah Minimalis 3 Trap?

Sebelum membahas poin utama mengenai model atap rumah minimalis 3 trap lebih jauh, sebaiknya memahami pengertiannya secara singkat terlebih dahulu. Konsep atap rumah minimalis 3 trap atau yang sering disebut atap pelana bertumpuk saat ini banyak digunakan pada hunian di Indonesia, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dapat diartikan bahwa model atap memanjang adalah hasil modifikasi dari model atap pelana tradisional. Penggunaan desain rumah minimalis dengan penambahan atap pelana bertumpuk (trap) memberikan tampilan yang lebih modern pada hunian tersebut.

Perlu diingat bahwa pada desain atap rumah minimalis pelana dengan atap bertumpuk, pengukuran lebar trap harus dilakukan dengan cermat. Hal ini penting karena trap atap yang lebih kecil akan terlihat lebih indah ketika berada di atas trap atap yang lebih besar.

Struktur atap rumah minimalis dengan gaya pelana atau 3 trap akan membentuk ruang kosong di bawah atap yang lain. Oleh karena itu, ruang kosong tersebut dapat dimanfaatkan sebagai ruang loteng atau ruang khusus dengan fungsi yang bervariasi.

Fungsi Atap Rumah

Tentunya sudah banyak yang mengetahui bahwa atap rumah merupakan salah satu bagian penting pada bangunan rumah. Fungsi-fungsi atap rumah antara lain:

1.  Atap rumah berfungsi untuk mencegah sinar matahari masuk secara langsung ke dalam rumah.
2.  Fungsi lain dari atap rumah adalah mencegah masuknya debu-debu dari luar rumah.
3.  Atap rumah berperan dalam memberikan perlindungan pada orang dan barang yang berada di dalam atau di bawah bangunan rumah dari berbagai hal seperti hujan dan panasnya matahari.

Berdasarkan beberapa fungsi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa fungsi utama atap rumah adalah memberikan perlindungan pada orang dan barang di dalam rumah dari sinar matahari dan air hujan.

Oleh karena itu, atap rumah dapat diibaratkan seperti payung yang melindungi seseorang dari panasnya cahaya matahari dan derasnya air hujan.

Bagian-Bagian Atap Rumah

Atap rumah sebagai salah satu komponen penting pada bangunan rumah terdiri dari beberapa bagian. Secara umum, bagian-bagian atap rumah terbagi menjadi tiga, yaitu penutup atap, rangka atap, dan plafon di dalam rumah.

1. Penutup Atap

Penutup atap merupakan bagian paling luar dari atap rumah yang harus dipastikan rapat oleh tukang bangunan agar tidak bocor saat turun hujan. Beberapa jenis penutup atap yang umum digunakan antara lain genteng tanah liat, asbes, genteng metal, beton, dan lain sebagainya.

2. Rangka Atap

Rangka atap merupakan bagian atap rumah yang berfungsi menopang penutup atap. Tanpa adanya rangka atap, penutup atap tidak dapat diletakkan. Rangka atap bisa terbuat dari berbagai bahan seperti kayu, baja ringan, besi, atau beton.

3. Plafon

Plafon merupakan langit-langit di dalam rumah yang dapat meningkatkan keindahan ruangan. Plafon terhubung dengan rangka atap dan penutup atap.

Dengan adanya plafon, sinar matahari yang masuk dapat disaring sehingga suhu di dalam rumah tidak terlalu panas. Dalam pemasangannya, plafon harus diberi kerangka dari kayu atau baja ringan. Beberapa bahan plafon yang umum digunakan adalah gypsum dan PVC.

Ada beberapa jenis atap rumah di mana rangka atap dan penutup atap digabungkan menjadi satu, yang biasanya disebut dengan dak beton karena terbuat dari beton.

Beberapa rumah juga tidak menggunakan plafon, sehingga plafon bukanlah bagian yang wajib pada bangunan rumah.

7 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Model

Selain atap pelana, terdapat banyak jenis atap lainnya yang dapat digunakan untuk rumah Anda. Meskipun pembuatan atap pelana sederhana dan memiliki banyak kelebihan, Anda tetap dapat menemukan variasi model atap yang lain. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai atap pelana dan jenis atap lainnya:

1. Atap Model Pelana

 

Atap pelana memiliki bentuk yang menyerupai pelana kuda dengan sisi miring di satu sisi dan dinding segitiga di sisi lainnya. Kemiringan atap pelana sekitar 30-40 derajat sehingga tercipta ruang kosong di dalam plafon.

Kemiringan atap dapat disesuaikan, tetapi sebaiknya tidak terlalu curam agar genteng tidak mudah lepas dan tidak terlalu landai agar air hujan tidak tergenang.

Model atap pelana memiliki beberapa kelebihan, di antaranya konstruksinya yang sederhana sehingga pengerjaannya relatif cepat. Selain itu, bahan yang diperlukan untuk membuat atap pelana juga lebih sedikit sehingga lebih ekonomis.

Model pelana memiliki risiko kebocoran yang kecil karena air hujan langsung mengalir ke bawah.

Atap pelana tidak memerlukan talang yang rentan bocor karena tidak ada pertemuan arah air yang berbeda.

Namun, kekurangan atap pelana adalah air hujan yang mengalir akan menjadi lebih kencang. Bagian dinding segitiga lebih rentan terkena hujan dan angin serta terpapar sinar matahari.

2. Atap Perisai

Atap perisai atau limasan memiliki bentuk yang menyerupai limas dengan empat bidang. Dua bidang berbentuk segitiga bertemu pada satu garis bubungan, sedangkan dua bidang lain berbentuk trapesium bertemu pada garis bubungan atau pada nook.

Atap limasan didesain dengan melebar seimbang dan presisi di semua sisi, sehingga memberikan perlindungan yang merata pada rumah.

3. Atap Gergaji

Atap gergaji terdiri dari dua atau lebih bidang atap yang memiliki kemiringan yang tidak sama sehingga terlihat seperti gergaji.

Biasanya atap gergaji digunakan pada bangunan pabrik, gudang, atau bengkel untuk melindungi pekerja dan mesin dari sinar matahari langsung. Namun, saat ini model atap yang unik ini semakin populer untuk digunakan pada rumah tinggal, terutama untuk gaya industrial.

4. Atap Datar

Atap datar memiliki bentuk permukaan rata, horizontal, dan memanjang tanpa adanya pertemuan sisi. Kelebihan dari atap datar adalah kesan minimalisnya yang cocok untuk rumah minimalis modern dengan tampilan yang simpel dan elegan.

Namun, kekurangan dari atap datar adalah suhu di dalam rumah yang bisa menjadi panas sehingga perlu memperhitungkan sirkulasi udara.

5. Atap Sandar

Atap sandar atau sengkuap adalah model atap yang hanya memiliki satu bidang dan menempel pada tembok vertikal. Biasanya atap ini digunakan sebagai atap tambahan di emperan atau selasar rumah, tetapi sekarang semakin banyak digunakan sebagai atap utama pada rumah atau bangunan.

Model atap ini sudah banyak digunakan pada hunian kontemporer untuk memberikan sentuhan atraktif.

6. Atap Tenda

Atap tenda merupakan model atap yang memiliki kemiringan bidang atap yang sama, sehingga sering disebut juga sebagai atap satu kemiringan. Biasanya atap model ini digunakan pada bangunan yang berbentuk persegi dengan panjang dan lebar yang sama.

Atap tenda terdiri dari empat bidang yang memiliki ukuran yang sama dan bertemu pada satu titik di puncak.

7. Atap Kubah

Atap kubah memiliki bentuk melengkung setengah bola dan umumnya digunakan pada bangunan masjid dan gereja.

Namun, seiring waktu, model atap kubah ini juga mulai diadopsi pada arsitektur museum, gedung konser, gedung pertemuan, atau gedung seni lainnya.

Atap Model Pelana Banyak Digunakan untuk Kenyamanan Rumah

Atap model pelana adalah salah satu jenis atap yang populer karena struktur sederhananya yang mudah dibuat dan bahan yang mudah didapat seperti kayu, besi, atau dinding untuk menghemat biaya.

Tidak hanya hemat waktu pengerjaan, atap model pelana juga hemat biaya pembuatan. Itulah sebabnya atap jenis ini diminati oleh banyak masyarakat dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia.

Material yang dipilih untuk membuat rangka atap sangat penting untuk memastikan efisiensi waktu dan biaya pembuatan atap model pelana.

Baja ringan dapat menjadi pilihan tepat karena dapat meningkatkan efisiensi dan daya tahan atap. Dengan material yang tepat, atap model pelana akan lebih awet dan membuat rumah menjadi lebih nyaman bagi keluarga.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhitungkan kualitas dan kecocokan material yang akan digunakan dalam pembangunan atap model pelana.

7 Jenis Atap Berdasarkan Material Bangunan dan Harganya

entunya, ketika memilih atap rumah, selain dari segi estetika, juga harus mempertimbangkan kekuatan dan daya tahan material atap tersebut. Karena itu, pemilihan material atap yang tepat sangatlah penting.

Berikut ini beberapa jenis material atap yang bisa dipilih untuk rumah impian Anda, antara lain:

1. Bahan Liat

Atap dari bahan liat adalah salah satu jenis atap yang diproduksi dengan proses press dan pembakaran. Material ini digemari karena ekonomis, awet, dan kuat. Bahan genteng ini patut dipertimbangkan untuk digunakan di rumah Anda.

Harga genteng bahan tanah liat cukup terjangkau, yakni sekitar Rp2.750 per buah. Meski begitu, harga bisa berbeda-beda tergantung dari toko dan merek genteng.

2. Bahan Aspal

Jenis atap ini terbuat dari kombinasi fiberglass dan aspal yang dilapisi mineral. Atap ini memiliki keunggulan praktis, ringan, tahan api, dan anti jamur.

Harganya pun relatif terjangkau, dengan patokan harga per meter persegi sekitar Rp282.000 untuk merek Bitumen Tegola Top Single Tradisional.

3. Bahan Metal

Atap jenis ini terbuat dari gabungan fiberglass dan aspal yang dilapisi mineral. Kekuatan atap ini terletak pada praktis, ringan, tahan api, dan anti jamur.

Harganya pun terjangkau dengan patokan harga per meter persegi sekitar Rp282.000 untuk merek Bitumen Tegola Top Single Tradisional.

4. Bahan Keramik

Jenis atap rumah dari bahan keramik dikenal sebagai atap yang awet, tahan lama, minim perawatan, serta ramah lingkungan.

Atap keramik memberikan kesan mewah dan cocok untuk hunian dengan arsitektur Mediterania. Sebagai patokan harga, Genteng Keramik Utama menjual genteng keramik dengan harga Rp18.650 per buah.

5. Bahan Beton

Jenis atap rumah keramik adalah pilihan yang awet, tahan lama, mudah dalam perawatan, dan juga ramah lingkungan. Tampilannya yang mewah sangat cocok untuk digunakan pada hunian dengan arsitektur Mediterania.

Harga Genteng Keramik Utama sendiri dijual dengan harga Rp18.650 per buah, sebagai gambaran bagi Anda yang ingin menggunakan jenis atap ini.

6. Gypsum

Jenis atap rumah dari bahan keramik dikenal awet, tahan lama, dan ramah lingkungan karena minim perawatan.

Atap ini juga memberikan kesan mewah dan cocok untuk hunian dengan arsitektur Mediterania. Anda dapat membeli genteng keramik dengan harga sekitar Rp18.650 per buah dari merek Genteng Keramik Utama.

7. PVC

Jenis atap rumah yang terbuat dari PVC atau polivinil klorida juga cukup diminati sebagai material atap. Keunikan dari PVC adalah bagian luar sudah memiliki pola atau motif sehingga tidak perlu lagi diberikan finishing oleh tukang. Selain itu, plafon PVC juga cukup kuat di area lembab.

Harga untuk PVC dari Genteng West Roof dijual dengan harga sekitar Rp480.000 per buah.

Sekian ulasan mengenai berbagai jenis atap berdasarkan material, terutama atap pelana.

Sudahkah Anda menentukan jenis atap mana yang sesuai untuk rumah Anda? Jika masih bingung, pilihan atap pelana bisa menjadi opsi fleksibel dan cocok untuk segala gaya arsitektur hunian.

Tips Memilih Model Atap Rumah Minimalis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat pengertian, kelebihan, kekurangan, dan model atap rumah minimalis 3 trap yang sudah dijabarkan dengan lengkap.

Namun, pemilihan model atap rumah minimalis dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pemilik rumah.

Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memilih model atap rumah minimalis.

Untuk itu, berikut beberapa tips yang dapat dijadikan bahan gambaran dalam pemilihan model atap rumah minimalis yang tepat.

•  Perhatikan kondisi cuaca di lingkungan sekitar.
•  Tentukan pemilihan jenis material atap rumah minimalis.
•  Pilihlah atap rumah minimalis yang presisi agar rapi pada saat dipasang (tidak deformasi atau meleot).
•  Carilah info mengenai kualitas berbagai macam model atap rumah minimalis.
•  Pilih warna yang sesuai dengan tema atau konsep rumah minimalis.

Penutup

Secara keseluruhan, model atap rumah minimalis 3 trap memang menjadi pilihan yang cukup populer.

Namun, dalam memilih model atap rumah minimalis yang tepat, harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan pemilik rumah serta faktor lain seperti anggaran, cuaca, dan arsitektur rumah.

Yang terpenting adalah pemilihan material atap yang kuat dan awet sehingga bisa memberikan perlindungan yang maksimal pada rumah.

Dengan demikian, atap rumah minimalis tidak hanya berfungsi sebagai penutup atas rumah, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membangun kesan estetika rumah yang menarik.

Itulah pembahasan lengkap dari qilat.id mengenai Model Atap Rumah Minimalis 3 Trap. Semoga pembahasan diatas dapat bermanfaat.