Daftar Persamaan Transistor Power Amplifier, Yang Perlu Kalian Pahami
Qilat.id – Daftar Persamaan Transistor Power Amplifier, Yang Perlu Kalian Pahami. Pelajari persamaan transistor power amplifier dengan panduan lengkap ini. Temukan cara membuat power amplifier yang efektif dengan menggunakan transistor.
Apakah Kalian ingin membangun sebuah power amplifier yang efektif? Jika iya, maka persamaan transistor power amplifier adalah kunci untuk membuatnya sukses.
Dalam panduan ini, kami akan membahas persamaan transistor power amplifier. Kalian akan mempelajari apa itu transistor power amplifier, jenis-jenisnya, dan cara membuatnya. Mari mulai!
Pengertian Transistor Final
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, transistor adalah komponen aktif yang digunakan dalam setiap rangkaian power amplifier.
Power amplifier yang menggunakan IC dalam rangkaian terdiri dari kumpulan transistor final yang sudah terdapat di dalam IC tersebut.
Lalu, apa yang dimaksud dengan transistor final?
Transistor final adalah jenis transistor bipolar yang biasa, bisa berupa tipe NPN atau PNP. Yang membedakan transistor final dengan transistor biasa adalah transistor final memiliki nilai gain yang sangat besar.
Nilai gain yang besar ini memungkinkan transistor final untuk menangani aliran arus listrik yang cukup tinggi.
Sebuah power amplifier umumnya terdiri dari blok atau bagian transistor final yang dipasang pada blok akhir tersebut. Oleh karena itu, jenis transistor ini sering digunakan pada bagian akhir skema power amplifier audio.
Karena jenis transistor ini digunakan pada bagian akhir dari rangkaian penguatan sinyal, maka disebut sebagai transistor final.
Daftar Persamaan Transistor Power Amplifier
Berikut adalah persamaan untuk transistor final power amplifier yang dapat digunakan sebagai penguat akhir pada power amplifier:
1. Persamaan Transistor Power Amplifier NPN
2SD313 = TIP31 = TIP42 = 2SC2580 = 2SC2581 = 2N3055 = 2SC2922 = 2SC5200 = 2SC3857 = 2SC3858 = MJ15003 = 2SD1047 = MJ15003 = MJ15024
Persamaan nomor seri transistor final untuk power amplifier jenis NPN di atas bervariasi tergantung pada merek, seperti Sanken, Toshiba, Sanyo, Onsemi, ST, dan ada juga model jengkolan, tetapi fungsinya sama.
2. Persamaan Transistor Power Amplifier PNP
2SB507 = TIP32 = TIP42 = TIP36 = 2SA1104 = 2SC1106 = MJ2955 = MJ15004 = MJ15025 = 2SA1216 = 2SA1943 = 2SA1493 = 2SA1494 = 2SA1295 = 2SB817
Persamaan nomor seri transistor final untuk power amplifier jenis PNP di atas bervariasi tergantung pada merek, seperti Sanken, Toshiba, Sanyo, Onsemi, ST, tetapi fungsinya sama.
Fungsi Amplifier
Umumnya, amplifier sering digunakan untuk menghasilkan sinyal suara output yang lebih kuat atau lebih besar.
Namun terdapat fungsi amplifier lain yang bisa didapatkan. Dikutip dari laman riverspace.org, berikut beberapa fungsi amplifier:
1. Menyesuaikan Suara yang Keluar (Output)
Fungsi utama dari amplifier adalah untuk menyesuaikan keluaran yang dihasilkan. Amplifier elektronik mampu menghasilkan keluaran dengan sinyal suara yang setara dengan masukannya.
Hal ini dikarenakan adanya komponen pre-amp di dalam amplifier.
Selain itu, sinyal input seperti dari DVD, pemutar MP3, dan lainnya akan mengalami perbedaan kualitas saat gelombang suara diproses oleh amplifier.
Namun, berkat komponen pendukung yang ada, amplifier dapat memperkuat dan menyamakan suara yang dihasilkan.
2. Mengatur Karakteristik Suara
Fungsi kedua amplifier adalah mengendalikan karakteristik suara. Amplifier bermanfaat untuk mengatur aspek-aspek audio seperti bass, treble, balance, midle, volume, dan gain.
Selain itu, jika amplifier memiliki komponen AUX (seperti pada TOA), karakteristik suara dapat disesuaikan sesuai keinginan kita.
Umumnya, para penggemar elektronik akan menambahkan aksesoris tambahan untuk mengatur suara yang dihasilkan, seperti equalizer, crossover, mixer, atau kompresor.
3. Penguat Suara
Fungsi ketiga dari amplifier adalah untuk memperkuat suara. Memang, menguatkan suara merupakan fungsi utama dari amplifier.
Proses ini dilakukan dengan memperkuat sinyal audio, yang selanjutnya akan dikeluarkan melalui gelombang pada pengeras suara.
Sebelum itu, gelombang sinyal suara input akan dikonversi menjadi sinyal listrik agar tegangannya dapat ditingkatkan.
Setelah tegangan meningkat, suara yang dihasilkan akan menjadi lebih keras.
Cara Kerja Amplifier
Setelah memahami fungsi-fungsi amplifier, Kalian juga perlu mengetahui cara kerja perangkat ini.
Seperti dilaporkan dari laman sciencefocus.com, amplifier mengambil sinyal input dari sumber, misalnya laptop, turntable, atau pemutar CD, lalu membuat salinan yang lebih besar dari sinyal asli sebelum mengirimkannya ke speaker.
Amplifier mendapatkan tenaga untuk melakukan hal ini dari sumber listrik utama Kalian, yang disalurkan langsung ke catu daya di dalam perangkat.
Di sini, arus listrik diubah dari arus bolak-balik menjadi arus searah, yang hanya mengalir dalam satu arah, lalu dikirim ke transistor.
Transistor berfungsi seperti katup yang mengatur jumlah arus yang mengalir melalui rangkaian setiap saat. Keputusan ini didasarkan pada ukuran sinyal input dari sumber.
Artinya, sinyal yang besar akan membuat transistor mengizinkan lebih banyak arus mengalir, yang pada akhirnya menciptakan amplifikasi yang lebih besar.
Kontrol volume adalah tahap terakhir, yang menentukan seberapa banyak arus ini yang diteruskan ke speaker.
Komponen Penyusun Amplifier
Berikut ini adalah Komponen Penyusun Amplifier, yanng perlu kalian ketahui :
1. Trafo (Transformator)
Trafo di sini berfungsi sebagai penyedia arus listrik yang diperoleh dari sumber utama untuk dimasukkan ke dalam rangkaian amplifier.
Trafo juga berperan penting dalam menurunkan tegangan AC agar sesuai dengan kebutuhan amplifier.
Saat ini, banyak jenis amplifier menggunakan catu daya simetris. Catu daya ini umumnya terdiri dari tegangan positif, negatif, dan netral (CT).
Sehingga, amplifier mampu menyediakan daya yang cukup tinggi untuk menghasilkan output gelombang suara yang besar.
2. Elco (Electrolyte Capacitor)
Elco, yang juga dikenal sebagai kapasitor, merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menyaring dan menyimpan arus listrik bergelombang agar menjadi lebih stabil.
Kapasitor juga berpengaruh terhadap karakter suara Bass pada amplifier. Oleh karena itu, semakin besar kapasitasnya, suara output yang dihasilkan akan semakin baik.
3. Transistor Final
Dalam artikel ini, istilah yang lebih cocok digunakan adalah transistor final, yang secara khusus diterapkan sebagai penguat daya atau amplifier.
Biasanya, power amplifier akan menggunakan minimal dua buah transistor final yang dialiri arus listrik positif (+) dan negatif (-) dalam rangkaian amplifier.
Namun saat ini, sudah banyak variasi jumlah transistor final yang digunakan dalam berbagai jenis amplifier.
Transistor final merupakan salah satu komponen dengan tugas yang cukup kompleks dalam rangkaian power amplifier.
4. Tone Control
Tone control merupakan komponen pendukung dalam rangkaian power amplifier. Bagian ini berfungsi untuk mengatur frekuensi suara dari input serta mengatur amplitudo sinyal audio.
Setiap metode tone control dalam amplifier tentu memiliki kegunaan yang berbeda. Akan tetapi, fungsi utama dari komponen ini adalah agar kita dapat mengatur output sesuai dengan keinginan kita.
Penutup
Dalam rangkuman ini, kita telah membahas daftar persamaan transistor power amplifier yang esensial untuk diketahui oleh para teknisi, penggemar elektronik, dan siapa pun yang tertarik pada dunia audio.
Dengan mengetahui persamaan-persamaan ini, kita dapat menggantikan transistor yang rusak atau tidak tersedia dengan alternatif yang setara untuk menjaga kinerja amplifier tetap optimal.
Selalu pastikan untuk memilih transistor yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan amplifier Kalian.
Semoga informasi dari qilat.id mengenai Persamaan Transistor Power Amplifier ini membantu Kalian dalam menghadapi tantangan dalam memperbaiki dan merawat perangkat audio. Teruslah eksplorasi dunia elektronik dan semoga sukses!